Catur adalah permainan mental yang dimainkan oleh dua orang. Pecatur adalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang (terkadang ada penontong yang ikut membantu pemain yang terdesak). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian sampai permainan selesai.
(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Catur)
Catur bisa disebut juga permainan perang. Kamu mengendalikan pasukan dan musuhmu, yakni lawan mainmu, mengendalikan pasukan lain. Nasib pasukanmu sepenuhnya bergantung pada keterampilanmu. Permainan-permainan lain bergantung pada peluang keberuntungan, seperti angka pada dadu atau giliran mengambil kartu remi. Namun, dalam permainan atur tidak ada yang namanya kemujuran. Kamu akan sepenuhnya bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalanmu, dan itulah sebabnya catur dapat menjadi salah satu permainan yang menjanjikan kepuasan saat kemenangan diraih.
Bermain Catur
Sebelum kamu melangkahkan buah di papan catur, kamu harus mencoba membuat prakiraan sejauh mungkin tentang kemungkinan langkah lawanmu dalam bereaksi. Dalam menentukan apa yang harus dimainkan, kamu memerlukan penalaran, ingatan, serta logika yang dipadukan dengan sedikit naluri dan inspirasi.
Menurut perhitungan, jumlah langkah yang dapat dilakukan di papan catur jauh melebihi atom di alam semesta. Hal ini pula yang membuat permainan ini menjadi sedemikian digemari sepanjang zaman. Belum pernah ada istilah bahwa catur telah “terpecahkan”. Bahkan pada era komputer dewasa ini, catur tetap menjadi hal yang kompleks dan mempesona sama seperti saat pertama kali muncul di India hampir seribu lima ratus tahun yang lalu.